Versi
Teks Naruto Chapter 650
Sebelumnya : Naruto Chapter 649
"Jangan takut, ayo maju!!" pasukan shinobi maju tanpa rasa takut lagi. Dipimpin oleh pemimpin mereka, para shinobi seolah tak memiliki rasa ragu lagi di dalam diri mereka. "Ayo kita potong pohon itu!!!" seru Hashirama yang berlari paling depan.
Batss batss!! para samurai tak mau kalah dan menebas ranting-ranting pohon raksasa itu. "Kita para samurai juga tak boleh kalah!!" seru Mifune, pimpinan para samurai.
"Yondaime, izinkan aku menggunakan koneksi antara chakramu dan Naruto.." pinta Hokage kedua. "Aku tak bisa melakukannya sekaligus sepertimu, tapi aku akan coba membantu semuanya dengan Shunshin no jutsu milikku.." ucapnya.
"Jangan takut, ayo maju!!" pasukan shinobi maju tanpa rasa takut lagi. Dipimpin oleh pemimpin mereka, para shinobi seolah tak memiliki rasa ragu lagi di dalam diri mereka. "Ayo kita potong pohon itu!!!" seru Hashirama yang berlari paling depan.
Batss batss!! para samurai tak mau kalah dan menebas ranting-ranting pohon raksasa itu. "Kita para samurai juga tak boleh kalah!!" seru Mifune, pimpinan para samurai.
"Yondaime, izinkan aku menggunakan koneksi antara chakramu dan Naruto.." pinta Hokage kedua. "Aku tak bisa melakukannya sekaligus sepertimu, tapi aku akan coba membantu semuanya dengan Shunshin no jutsu milikku.." ucapnya.
Di sisi Hokage ketiga, ia bertanya pada Orochimaru yang berdiri tak jauh darinya, "Orochimaru, apa kau hanya ingin menonton??"
"Aku tak tertarik dengan perang ini." jawab Orochi. "Tapi, apa yang Obito sebut sebagai mimpinya itu berarti aku harus mengabaikan semua eksperimenku selama ini. Aku tak bisa menerima itu." lanjutnya.
"Kalau begitu, pinjami kami tanganmu.." ucap Hokage ketiga.
Bratttsss!!!! dahan runcing melesat ke arah Hokage ketiga, namun tiba-tiba, ular Orochimaru melilit dan menghentikan dahan itu sebelum menusuk hokage ketiga. "Baiklah, ayo kita kenang kembali masa saat aku masih menjadi muridmu.." ucap Orochimaru.
Batss!! Hokage ketiga kemudian menebas dahan raksasa itu dengan tongkatnya.
"Sepertinya aku harus berubah ke mode menyerang.." pikir Obito, dan kemudian terbentuklah dua dahan raksasa dengan ujung menyerupai naga. Langkah beberapa shinobi sempat terhenti, namun kemudian hokage kedua muncul di depan mereka dan berkata, "Aku akan mengurus yang berbahaya itu dengan shunshin no jutsu milikku, kalian teruslah maju!!"
Di sisi Sakura dan Tsunade, mereka berdua sama-sama tengah menggunakan byakugo dan sudah dalam posisi. "Kalau kita menggunakan byakugou bersamaan, mungkin kita bisa memanggil 1/10 dari tubuh utama Katsuyu dari hutan Shikkotsu!" ucap Tsunade. "Ayo, Sakura! Ayo jadikan Katsuyu sebagai pijakan para aliansi!! hanya dengan berdiri di atasnya saja orang-orang akan bisa memulihkan chakra mereka!!"
Kuchiyose no jutsu!! Katsuyu pun muncul.
"Ino, apa kau sudah memberitahukannya pada semuanya??"
"Sudah!!" ucap Ino.
"Ini.." para shinobi berdiri di lendir Katsuyu, "Dengan begini kita tetap akan bisa bertarung meski chakra kita diserap.."
Di sisi Sasuke dan Naruto, bersama-sama mereka berdua masih tetap berusaha untuk menyerang Obito. Namun sayang, serangan mereka masih belum berhasil. "Sial, dia cepat.." pikir Naruto. "Tapi.. aku mulai bisa merasakan pergerakannya.."
"Di sana!!"
Naruto dan Sasuke menyerang secara bersamaan, Obito tak mampu menghindarinya, namun ia masih punya pelindung hitam yang cukup kuat untuk menahan serangan itu. "!!??"
"Sudah hampir waktunya.." ucap Obito. "Aku akan membawa kalian ke dalam mimpi.. tak ada waktu lagi.."
Grabb!!!! pelindung hitam itu membentuk tangan raksasa dan mencengkram tubuh Kyuubi Naruto, juga Susano'o Sasuke. "Ukkh.."
"Obito.." di tempatnya, Kakashi mengerti perasaan Obito. "Tak salah lagi kau ingin memastikannya.. bahwa tak peduli bagaimanapun, akan ada tekad api yang tak akan pernah musnah.. kau sudah pernah kecewa karenanya.. tapi bertarung dengan Naruto dan mendengar kata-katanya, kau mulai menyadari, di dalam hatimu, sesuatu yang kau tolak mungkin saja masih ada.. Obito.. tapi di saat yang bersamaan, tak peduli berapa kali kau mencarinya, sebagian dirimu masih berpikir kalau itu tidak ada.. dan sekarang kau mencoba untuk.."
Blarrr!!! Obito melempar jatuh keras Naruto.
"Menemukan jawaban di dalam diri Naruto.."
Kepulan asap mengepul di udara setelah Naruto dilempar menghantam tanah. Namun tak lama setelahnya, bersamaan dengan asap yang mulai memudar, tampak Naruto masih mencoba untuk bangkit kembali.
"Kenapa kau berdiri??" tanya Obito. "Apa tujuanmu bertarung? demi temanmu? demi dunia ini?? Dengar.. suatu hari nanti temanmu akan mengkhianatimu, dan kasih sayang akan menjadi kebencian.. kau sendiri sudah tahu kan.. Orang-orang di desa dan Sasuke mengkhianatimu, dan kasih sayang Jiraiya memberimu kebencian.. kau sama sepertiku, kebencianmu akan bertambah dan akhirnya kau akan berubah.. dan sekarang, penderitaan yang lebih banyak menunggumu.."
"Bisakah kau menjamin kalau kau tak akan berubah??" tanya Obito lagi, "Temanmu mungkin akan mengkhianatimu lagi.. aliansi mungkin akan memulai perang lain lagi.. dan kau bahkan tak tahu kalau kau bisa menang melawanku.. tak ada alasan untuk bertarung demi dunia ini lagi.. dunia ini akan berakhir beberapa menit lagi.. jadi kenapa kau bertarung?"
Akhirnya Naruto menjawab, "Karena itu adalah jalan ninjaku.. aku tak akan pernah menarik kata-kataku kembali, itulah jalan ninjaku.."
"!!" Obito kesal.
Tak hanya Naruto, Sasuke juga telah bangkit kembali. "Ayo kita selesaikan ini dengan serangan berikutnya, Naruto.." ucap Sasuke. "Yah!!" ucap Naruto. Kyuubi dan Susani'o Sasuke pun seolah bergabung. "Besok aku akan tidur, dan bermimpi di dalam mimpiku sendiri!!" ucap Naruto.
0 komentar:
Posting Komentar